Dari Kritik ke Kebangkitan
Setelah sempat menjadi sasaran kritik tajam akibat performa yang tidak konsisten di awal musim Liga Inggris 2025/26, Marcus Rashford kini kembali menunjukkan kelasnya.
Pemain berusia 27 tahun itu menjadi sosok kunci dalam kebangkitan Manchester United yang berhasil meraih tiga kemenangan beruntun, termasuk kemenangan penting 3–1 atas Brighton di Old Trafford.
Dalam tiga laga terakhir, Rashford mencetak 4 gol dan 2 assist, sekaligus memimpin timnya keluar dari periode sulit yang membuat posisi MU sempat terpuruk di papan tengah klasemen.
Performanya yang memukau membuktikan bahwa Rashford masih menjadi pemain terpenting bagi skuad asuhan Thomas Tuchel.
Kinerja Spektakuler di Lapangan
Perubahan besar Rashford terlihat jelas dalam gaya bermainnya.
Jika sebelumnya ia terlihat kehilangan kepercayaan diri, kini Rashford bermain dengan intensitas dan determinasi tinggi.
Dalam laga melawan Brighton, ia mencetak dua gol — satu melalui tembakan keras jarak jauh dan satu lagi lewat solo run khasnya dari sisi kiri yang membuat pertahanan lawan kewalahan.
Pelatih Thomas Tuchel memuji kontribusi Rashford, menyebutnya sebagai pemain dengan “jiwa pemimpin sejati.”
“Marcus bukan hanya mencetak gol, tetapi juga menginspirasi seluruh tim. Energinya menular ke semua pemain di lapangan,” ujar Tuchel usai pertandingan.
Statistik pun mendukung kebangkitannya: Rashford kini telah mencatat 12 gol dan 7 assist di semua kompetisi musim ini, dengan rata-rata 3,2 tembakan ke gawang per pertandingan — peningkatan signifikan dibanding awal musim.
Perubahan Taktik yang Menguntungkan
Kebangkitan Rashford tidak terlepas dari perubahan sistem permainan yang diterapkan Tuchel.
Pelatih asal Jerman itu kini menempatkannya dalam posisi inside forward kiri dalam formasi 3-4-2-1, di mana ia memiliki kebebasan untuk bergerak ke tengah dan mencari ruang di belakang bek lawan.
Dengan Bruno Fernandes bermain sedikit lebih dalam dan Rasmus Højlund menjadi target man utama, Rashford memiliki ruang lebih luas untuk memanfaatkan kecepatannya.
Selain itu, kombinasi dengan Luke Shaw di sisi kiri terbukti efektif menciptakan peluang-peluang berbahaya.
“Saya merasa lebih bebas dan lebih fokus pada penyerangan,” kata Rashford kepada MUTV. “Tuchel memberi saya peran yang sesuai dengan kekuatan saya — dan saya menikmatinya.”
Mentalitas dan Tekad yang Kembali
Salah satu hal yang paling menonjol dari Rashford saat ini adalah perubahan mentalitasnya.
Setelah sempat dikritik karena dianggap kehilangan motivasi, ia kini tampil lebih fokus dan bersemangat.
Dalam sesi latihan, ia bahkan disebut menjadi pemain paling disiplin dan berpengaruh secara emosional di ruang ganti.
Sumber internal klub mengungkapkan bahwa Rashford sering memberikan arahan dan motivasi kepada pemain muda seperti Garnacho dan Mainoo, yang kini mulai mengikuti jejaknya.
“Marcus tidak hanya memimpin dengan kata-kata, tapi dengan tindakan,” ujar kapten tim Bruno Fernandes. “Dia adalah contoh nyata profesionalisme.”
Dukungan dari Fans dan Klub
Dukungan besar juga datang dari suporter Manchester United.
Setelah sempat mencemooh penampilannya di awal musim, kini chant “Rashford’s on Fire!” kembali menggema di tribun Stretford End.
Fans mengakui peran besarnya dalam mengubah atmosfer ruang ganti dan mengembalikan rasa percaya diri tim.
Di media sosial, tagar #RashfordReborn sempat menjadi trending, menggambarkan bagaimana para fans menyambut kebangkitannya dengan penuh euforia.
Langkah Selanjutnya
Kemenangan beruntun yang dipimpin Rashford membuat Manchester United naik ke posisi kelima klasemen, hanya terpaut empat poin dari zona Liga Champions.
Tuchel kini menargetkan agar momentum positif ini terus berlanjut ketika MU menghadapi Tottenham pekan depan — laga yang bisa menjadi penentu arah musim mereka.
Jika Rashford bisa mempertahankan performa konsisten seperti ini, ia bukan hanya akan mengembalikan kejayaan United di papan atas, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain terbaik Inggris menjelang Euro 2026.
Kesimpulan
Kebangkitan Marcus Rashford adalah simbol dari semangat juang dan keteguhan hati.
Dari masa sulit penuh kritik, ia bangkit menjadi pemimpin dan inspirasi bagi Manchester United.
Dengan peran baru di bawah Tuchel dan kepercayaan diri yang kembali, Rashford kini bukan hanya ujung tombak — ia adalah wajah baru kebangkitan Setan Merah di musim Liga Inggris 2025/26.